Sebelum Terbang, Ketahui Penyebab Jet Lag dan Cara Mencegahnya
Saat melakukan perjalanan udara yang menempuh jarak jauh dan dalam waktu yang lama, penumpang seringkali merasa pusing, lemah dan lemas.
Fenomena ini disebut jet lag.
Melansir Mayo Clinic, jet lag diartikan sebagai masalah tidur sementara yang dapat mempengaruhi siapa saja yang melakukan perjalanan cepat melintasi beberapa zona waktu.
Tubuh tidak bisa langsung beradaptasi dengan zona waktu yang baru, sebab tubuh memiliki jam biologis yang berada pada zona waktu sebelumnya.
Itu artinya tubuh dan jam tubuh tidak sinkron.
Jam biologis pada internal tubuh dinamakan ritme sirkadian yang membuat siklus dapat terjaga saat siang hari dan tidur pada malam hari.
Penyebab Jet lag 1.
Dehidrasi Udara di dalam pesawat itu kering yang disebabkan oleh ketinggian dan sistem penyaringan udara dengan kondisi kelembaban tak sebanyak saat di darat.
Meminum minuman beralkohol dan minuman yang mengandung kafein juga dapat menyebabkan dehidrasi, sakit kepala, pusing dan lelah.
2.
Ketinggian pesawat dan tekanan udara Tubuh perlu menyesuaikan diri dengan cukup cepat untuk mencapai 36.000 kaki.
Untuk alasan ini, kabin tentu saja diberi tekanan untuk meminimalkan efek ketinggian seperti itu, tetapi juga bisa melelahkan.
Udara sangat tipis di ketinggian ini sehingga oksigen lebih sedikit daripada di darat.
Ini adalah peningkatan yang signifikan dibandingkan kabin yang sepenuhnya di dekompresi, tetapi masih dapat menyebabkan pembengkakan, tekanan telinga dan gejala yang mirip dengan penyakit ketinggian.
3.
Terkena kuman Sistem penyaringan udara pesawat sangat canggih dan membantu menyaring bakteri dan virus.
Karena itu, disarankan agar tetap membuka ventilasi udara saat berada di peswat.
Meski begitu, penumpang tetap dapat terpapar bakteri dan virus dari orang-orang di sekitar dan benda-benda yang tersentuh di bandara.
“Anda bisa mendapatkan sesuatu dari penumpang yang hanya batuk, bersin, atau hanya bernapas di dekat Anda.” kata Matthew Goldman dari Cleveland Clinic.
Cara yang dapat dilakukan untuk mencegah jet lag: 1.
Hindari minuman beralkohol dan kafein, minumlah air Salah satu cara untuk menghindari atau mengurangi jetlag adalah dengan tetap terhidrasi.
Cara paling efektif untuk melakukannya adalah dengan minum air putih seperti yang dianjurkan oleh Cleveland Clinic.
Menghindari minuman yang menyebabkan dehidrasi, seperti alkohol dan kafein juga membantu dalam proses hidrasi.
Memesan koktail adalah tambahan yang santai dan mewah untuk pengalaman penerbangan, tetapi pastikan juga minum air kemasan untuk menghindari dehidrasi.
2.
Bergerak Menurut The Points Guy, berolahraga di sekitar kabin adalah cara yang bagus untuk membuat darah mengalir dan mendapatkan oksigen ke otak.
Ini juga dapat mengurangi risiko masalah kesehatan serius yang terkait dengan duduk dalam waktu lama di pesawat seperti pembekuan darah berbahaya yang dikenal sebagai deep vein thrombosis.
Bangun setiap 30 menit dan bergerak sedikit sudah cukup.
3.
Hindari makanan berlemak Menurut Cleveland Clinic, peningkatan gas dan kembung dapat membuat penerbangan sangat tidak nyaman, jadi penting untuk menghindari makanan berlemak dan apa pun yang dapat memperburuk gas.
Bawalah camilan sehat seperti campuran kacang bebas gluten, energy bar dan buah-buahan dan sayuran untuk menjaga tubuh tetap berenergi, terhidrasi dan tidak terlalu kembung.
4.
Melepaskan tekanan Menguap, menelan, mengunyah permen karet dan menghisap permen dapat membantu membuka telinga bagian dalam.
Ini tidak hanya mengurangi tekanan yang menyebabkan sakit kepala, tetapi juga membantu mencegah mabuk perjalanan dan gejala penyakit ketinggian karena membantu tubuh mendapatkan kembali keseimbangan dan mengembalikan keseimbangan.
Jangan lupa untuk menghilangkan stres mental.
Headphone peredam bising dan bantal perjalanan yang bagus hanyalah salah satu cara untuk membuat penerbangan lebih nyaman.
Penumpang juga dapat bermeditasi selama penerbangan untuk menghilangkan stres dan merasa beristirahat.
5.
Ambil vitamin Vitamin C dan B, tepatnya, adalah suplemen terbaik untuk dikonsumsi saat terbang.
B12 dapat membantu meningkatkan mood, meningkatkan pembentukan sel darah merah dan memberi energi, menurut Healthline.
Vitamin C secara alami memperkuat sistem kekebalan tubuh dan membantu melawan penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri.
Minum jus alami adalah cara yang bagus untuk mendapatkan vitamin dan air secara bersamaan.
6.
Mengatur ritme sirkadian Mayo Clinic menyarankan beberapa cara untuk membantu tubuh menyinkronkan dengan jam internalnya.
Salah satu caranya adalah dengan mengatur eksposur untuk cahaya terang.
Saat bepergian ke barat, paparan cahaya di malam hari akan membantu menyesuaikan diri dengan zona waktu berikutnya.
Saat bepergian ke timur, disarankan untuk menyerap cahaya pagi untuk menyesuaikan dengan perbedaan waktu.
Pengecualian untuk ini adalah jika penumpang telah melakukan perjalanan 8 zona waktu atau lebih dari titik asal.
Jika demikian halnya, kenakan kacamata hitam dan hindari cahaya terang di pagi hari, menikmati sinar matahari di sore hari jika bepergian ke timur, hindari sinar matahari selama beberapa jam jika bepergian ke barat sebelum gelap selama beberapa hari.
Itu bisa membantu mencegah jet lag.
JESSYCA GAZELLA | MAYO CLINIC | TRAVEL LEISURE