Dikenal Sehat, Bolehkah Jahe Merah Dikonsumsi Anak-Anak?
Manfaat jahe merah untuk kesehatan memang sudah tidak diragukan lagi. Rempah yang memiliki aroma dan rasa cukup kuat ini banyak diburu untuk dijadikan minuman herbal. Di Asia dan India. Jahe merah sudah digunakan secara medis sejak ribuan tahun lalu sebagai pengobatan untuk peradangan dan mengatasi gangguan pencernaan, termasuk mual saat pagi hari.
Mengutip Indian Food Composition tahun 2017, dicantumkan bahwa jahe segar mengandung 2,2% protein, 0,9% lemak, 1,2% mineral, 5,4% serat, dan 9% karbohidrat. Mineral yang terkandung dalam jahe yaitu kalsium, potassium, magnesium, zat besi, dan fosfor. Sedangkan vitaminnya termasuk asam folat, niacin, thiamine, riboflavin, vitamin A, dan vitamin C.
Bolehkah Anak-Anak Mengonsumsi Jahe?
Nyatanya, jahe merah memang mengandung banyak nutrisi baik yang dibutuhkan oleh tubuh. Meski begitu, kandungan nutrisinya bergantung pada jenis jahe tersebut (apakah jahe kering atau segar), cara pengolahan, kondisi agronomis, hingga penyimpanannya.
Minum jahe selama ini memang identic dengan orang dewasa karena sistem pencernaannya telah terbentuk sempurna, sehingga jarang menyebabkan dampak negatif usai dikonsumsi. Lantas, bolehkan jahe dikonsumsi oleh anak-anak?
Jahe merah bisa dianggap aman untuk dikonsumsi bayi maupun anak-anak. Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat menyatakan jahe sebagai Generally Regarded as Safe atau GRASS. Untuk orang dewasa sendiri, asupan yang disarankan adalah maksimal 4 gram per hari.
Tetapi, FDA juga menyarankan untuk lebih berhati-hati saat menggunakan jahe sebagai obat pengganti atau ketika menjadikannya obat rumahan. Sebab, jahe mungkin mempunyai interaksi dengan obat lain yang sedang dikonsumsi. Inilah alasannya bayi baru boleh diperbolehkan mengonsumsi jahe jika sudah mendapatkan persetujuan dokter.
Meski disebut aman untuk bayi, namun jika diberikan terlalu banyak, mungkin bisa menyebabkan komplikasi kesehatan yang cukup berbahaya. Terlebih jika memberikan jahe dengan campuran madu untuk anak di bawah usia 1 tahun, ini dapat menyebabkan botulisme. Jahe bisa diberikan setelah bayi berusia 9 bulan sebagai makanan padat dan hanya dalam jumlah kecil saja.
Jadi, kalau kamu ingin memberikan jahe merah sebagai obat alami pada anak, sebaiknya tanyakan lebih dulu pada dokter, apakah diperbolehkan atau tidak.
Manfaat Jahe untuk Kesehatan
Sumber foto : Google
Biasanya, jahe digunakan sebagai obat alami untuk meredakan batuk pada anak. Namun, selain sebagai obat batuk, jahe juga menyimpan berbagai manfaat untuk kesehatan lainnya, seperti:
- Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
- Mengatasi perut kembung
- Meredakan mual dan mencegah muntah
- Meredakan sakit perut
- Meredakan batuk
Meski umum dikonsumsi, pemberian jahe pada anak-anak masih memerlukan penelitian lebih lanjut terkait dosis yang aman. Bahkan, penelitian dari University of Maryland Medical Center menyebutkan agar jahe sebaiknya tidak dikonsumsi anak di bawah usia 2 tahun.
Inilah mengapa, orang tua harus berhati-hati dalam memberikan jahe pada anak, terlebih jika usianya masih di bawah 1 tahun.
Selain itu, perhatikan pula takaran jahe yang dikonsumsi. Karena, semua hal yang berlebihan tidaklah baik, termasuk mengonsumsi jahe merah. Beberapa efek samping seperti iritasi mulut, diare, darah rendah, hingga gangguan perdarahan mungkin saja terjadi jika terlalu banyak mengonsumsi jahe.
Nah, itulah informasi penting tentang konsumsi jahe untuk anak-anak. Kamu ingin memulai pola hidup sehat bersama keluarga dengan membiasakan konsumsi jahe secara rutin? Sekarang kamu bisa minum jahe merah dengan mudah lewat Healthy Choice. Klik di sini untuk berbelanja jahe merah dan produk makanan sehat lainnya. Selamat mencoba dan selalu jaga kesehatan, ya!