Kutipan Wisata

Berbagai Artikel Baru

10 Tips Penting Saat Hiking demi Keselamatan

Langkah-langkah keselamatan untuk hiking mungkin tampak seperti biasa saja, tetapi terlalu banyak pelaku lintas alam menghadapi situasi bahaya karena kurangnya pengetahuan atau penelitian.

Hanya dengan beberapa persiapan dasar, hiking dapat tetap berada dalam kategori yang menyenangkan dan berkesan.

Keadaan menyeramkan di tengah jalan sering terjadi ketika serangkaian hal-hal tidak terduga.

Misalnya, botol air membasahi peta penting dalam tas.

Hal itu membuat hikers tidak dapat mengambil jalan yang benar dan tidak dapat keluar sebelum gelap.

Berikut tips keselamatan yang penting saat hiking: 1.

Rencanakan untuk Bermalam Penting untuk bersiap menghadapi kemungkinan yang terjadi seperti menghabiskan malam di jalan setapak karena mungkin akan tersesat, pergelangan kaki terkilir atau membantu pejalan kaki lain dan tidak kembali ke mobil tepat waktu.

Hikers yang takut bermalam di hutan tanpa persiapan cenderung terburu-buru menuruni jalan dan jatuh atau melukai diri sendiri dalam kegelapan.

Jatuh dan hipotermia adalah dua penyebab utama kematian di jalur lintas alam dan keduanya lebih sering terjadi di malam hari.

Jadi bawalah makanan ringan dan pakaian ekstra, bahkan jika berencana untuk pergi sebelum gelap.

2.

Kabari orang lain soal perjalanan hiking Bahkan jika sedang mendaki gunung bersama teman-teman, sebaiknya beritahu seseorang tentang kapan akan kembali.

Hikers tidak akan diselamatkan jika tidak ada yang tahu bahwa mereka mungkin perlu diselamatkan.

Buat rencana perjalanan dan serahkan pada seseorang yang dipercayai.

3.

Teliti rute terlebih dahulu Sebelum melakukan lintas alam di daerah asing, teliti jalurnya, termasuk perubahan jarak, medan dan ketinggian.

Perhatikan seberapa jauh harus melakukan perjalanan dalam satu arah untuk memotong jalan atau air.

Peta topografi adalah sumber daya yang berharga untuk mendapatkan gambaran tentang medan.

Kunjungi markas atau tempat penjaga hutan pada hari perjalanan.

Penjaga hutan yang berpengalaman dengan senang hati menginformasikan tentang cuaca, margasatwa, peringatan kebakaran, penutupan jalur, penyeberangan sungai, dan hal lain yang perlu diketahui.

Saat di sana, ambillah peta kertas daripada mengandalkan teknologi untuk panduan.

4.

Bawa camilan dan air ekstra Air adalah kebutuhan yang sangat penting, jadi pejalan kaki biasanya membawa air minum hanya sebanyak yang mereka butuhkan.

Tapi dehidrasi adalah masalah umum di jalan, terutama di musim dingin dan cuaca kering.

Biasakan membawa botol ekstra.

Selain itu, camilan sangat penting untuk meningkatkan mood dan energi saat dibutuhkan.

Selalu simpan energy bar, kacang-kacangan, atau makanan ringan favorit lainnya di tas.

5.

Hindari berinteraksi dengan satwa liar Melihat satwa liar saat mendaki biasanya merupakan anugerah, tetapi perlu tahu cara menangani pertemuan dengan benar.

Jika tidak sengaja bertemu hewan liar di tengah jalan, buatlah suara selama berjalan untuk mengingatkan hewan liar akan kehadiran orang.

Jika melihat hewan liar, mundurlah perlahan ke arah asalnya tanpa diketahui.

6.

Mulai perjalanan lebih awal Memulai perjalanan di pagi hari memiliki banyak keuntungan.

Cahayanya bagus untuk fotografi, burung dan satwa liar lebih aktif dan badai petir paling sering terjadi di sore hari.

Jika berjalan di negara beruang, berhati-hatilah saat fajar dan senja, saat beruang paling aktif.

Mengejutkan beruang yang mengantuk merupakan ide yang buruk.

7.

Tahu apa yang harus dilakukan di cuaca buruk Memeriksa ramalan cuaca itu bijaksana, tetapi situasi dapat dengan cepat berubah keadaan.

Badai petir singkat dapat mengubah jalan setapak menjadi aliran air yang licin.

Penyeberangan sungai yang mudah sering kali menjadi berbahaya dan angin kencang dapat menyebabkan cabang-cabang besar pohon tumbang.

Jika mendengar guntur saat mendaki, meskipun langit masih biru, segeralah berbalik atau menuju tempat perlindungan terdekat yang tertutup sepenuhnya.

Jika tidak ada tempat berteduh di dekatnya, pergilah ke tempat yang lebih rendah dan hindari benda-benda tinggi seperti pohon dan berjongkok lah di tanah.

8.

Tetap kering Hipotermia tampaknya hanya masalah musim dingin, tetapi juga dapat terjadi di bawah 50 derajat Fahrenheit, yang dikenal sebagai hipotermia pejalan kaki.

Jika mengenakan pakaian yang salah dan basah karena hujan atau keringat, suhu tubuh bisa turun dengan cepat.

Kondisi ini sering diperparah dengan kelelahan dan dehidrasi yang dihadapi.

9.

Bawa peluit Bawalah peluit saat akan mendaki gunung atau bukit.

Jika membutuhkan bantuan, suaranya akan terdengar lebih jauh daripada suara diri sendiri.

Tiup peluit dalam tiupan tiga kali (SOS) untuk menunjukkan keadaan darurat.

Simpan di saku atau dikalungkan di leher, bukan disimpan di dalam tas.

10.

Jangan memakai headphone Banyak orang menikmati musik dalam perjalanan panjang, tetapi menghilangkan salah satu indera terpenting ada bahayanya.

Tidak hanya akan melewatkan kicauan burung, tetapi alam sering memperingatkan dengan suara dan memberi cukup waktu untuk merespons.

Para hikers perlu mendengar suara hewan liar di sekitar, desisan ular atau retakan tajam cabang yang akan jatuh.

Jadi, sebelum melakukan hiking pastikan seluruh persiapan telah benar.

Hal yang tak kalah penting adalah menjaga kesehatan sebelum perjalanan.

JESSYCA GAZELLA | TRIPSAVVY

Tagged:

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts